Cyberpena Penajam – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) telah mengalihkan pengelolaan Pelabuhan Benuo Taka di Kelurahan Buluminung, Kecamatan Penajam ke tangan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Benuo Taka. Sejak dioperasikan pada 2017, pelabuhan plat merah itu dikelola langsung oleh Dinas Perhubungan (Dishub).
Direktur Umum (Dirut) Perumda Benuo Taka Heriyanto mengatakan, pihaknya dipercaya mengelola pelabuhan milik pemerintah daerah pada tahun 2021.
“Pengelolaan Pelabuhan Benuo Taka resmi dialihkan oleh pemerintah daerah ke Perumda Benuo Taka sebelum lebaran Idulfitri 19442 H,” kata Heriyanto pada saat ditemui di ruang rapat Sekda PPU, Selasa (25/5/2021).
Saat masih dikelola Dishub, Pelabuhan Benuo Taka menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) melalui retribusi bongkar muat barang sebesar Rp 4,9 miliar pada tahun 2019 dan Rp 7 miliar di tahun 2020. Perumda Benuo Taka pun akan berupaya memetik target pendapatan dari retribusi pelabuhan tersebut diatas dari capaian Dishub.
“Target pendapatannya lebih diatas dari Dishub,” ujarnya.
Heriyanto menekankan, untuk memaksimalkan pemafaatan pelabuhan yang berlokasi di Kawasan Industri Buluminung (KIB), Perumda Benuo Taka merancang Benuo Taka integrate industrial and fort estate. Jadi, pelabuhan tersebut akan dilengkapi fasilitas penampungan oil, barang, klinik dan water tereatment plant (WTP) serta fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan fasilitas di sisi darat pelabuhan sementara dalam tahap perancangan. Baik itu desain bangunan maupun perizinan lainnya.
Pembenahan pelabuhan dilakukan sebagai bentuk keseriusan Perumda Benuo Taka dan Pemkab PPU dalam menyambut pemindahan ibu kota negara (IKN) ke wilayah Kecamatan Sepaku.
“Pelabuhan itu akan dijadikan Pelabuhan IKN Terintegrasi. Ini juga sebagai bentuk kesiapan daerah menyongsong pemindahan IKN,” terang Heriyanto.
Ia menerangkan, ketika IKN mulai melakukan tahapan pembangunan di Sepaku, dipastikan banyak material bangunan dari luar Kalimantan. Karena itu, pemerintah daerah berupaya material untuk pembangunan IKN nantinya dibongkar melalui Pelabuhan Benuo Taka.
“Berdasarkan perkiraan Jenderal Bina Konstruksi bahwa material pembangunan IKN totalnya 77 juta ton. Ada semen, batu koral, aspal, besi baja dan lainnya. Kalau peluang itu tidak disiapkan daya dukung pelabuhan, berapa banyak duit untuk pendapatan daerah yang lepas,” tandasnya. (Red)
Sumber : kaltim kita.com
Publish : Cyberpena.com