MAMASA || Cyberpena.com — Di tengah-tengah kesibukan sebagai Gembala di Gereja Segala Bangsa (GESBA) Jemaat Tabang Barat, Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Pendeta Abe Randa melakukan sesuatu yang luar biasa.
Pendeta Abe Randa rela menyisihkan kenyamanan status sebagai Pendeta muda dan namun memutuskan untuk menjadi Tukang Bangunan sebagai sampingan untuk menunjang pelayanan Tuhan.
Ketika ditanya tentang keputusannya menjadi Tukang Bangunan, Pendeta Abe Randa menjawab dengan mata berkaca, “Saya tidak perlu malu, karena apa yang saya lakukan, saya kerjakan dengan sepenuh hati dan bersyukur Tuhan bisa memberikan talenta untuk bekerja sebagai Kuli dan Tukang bangunan, sehingga saya bisa bekerja untuk mencari tambahan uang dalam upaya membangun tempat Ibadah yang saya Gembalakan.”
Gereja yang dipimpin oleh Pendeta Abe Randa saat ini masih dalam kondisi darurat.
Kursi-kursi terbuat dari alas papan kayu, lantai masih beralaskan tanah, dan dinding hanya terbuat dari papan yang sudah keropos dimakan rayap.
“Persembahan yang ada di gereja hanya recehan yang jika dikumpulkan mustahil bisa membangun” ungkapnya dengan haru.
Oleh karena itu, Pendeta Abe Randa rela menjadi Tukang Bangunan dan menggunakan upah hasil kerjanya untuk membangun gereja yang lebih layak. Ia tidak peduli dengan pandangan orang lain, karena yang terpenting bagiinya adalah membangun rumah Tuhan.
Kisah Pendeta Abe Randa ini sangat menyentuh hati. Ia menunjukkan dedikasi dan kerja keras yang luar biasa dalam melayani Tuhan dan jemaatnya.
Ia menjadi contoh bagi Jemaat bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika seseorang memiliki tekad dan semangat untuk mencapai tujuan. (Red)
Wartawan : AGUSTINUS