Cyberpena, Purwakarta – Salah satu dampak pandemi Corona bagi pendidikan di Indonesia adalah semua institusi pendidikan terpaksa meniadakan pembelajaran langsung. Tak hanya di Indonesia saja, hal ini juga berdampak terhadap institusi pendidikan mancanegara.
Seperti yang sudah diketahui, beberapa waktu belakangan ini semua pembelajaran secara langsung telah ditiadakan. Ini merupakan dampak Corona bagi pendidikan yang paling jelas terlihat dan dapat dirasakan oleh semua orang.
Guna menaati peraturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang dibuat oleh pemerintah, agar dapat menekan penyebaran virus Corona. Meskipun begitu, pembelajaran tetap berjalan secara Online, baik murid atau mahasiswa dan juga guru atau dosen harus beradaptasi dengan situasi ini.
Hal ini dirasakan juga oleh Didin Hendrawan, S.E., selaku Anggota DPRD Kab. Purwakarta. Kepada Cyberpena Didin mengatakan, “Pemerintah harus berupaya keras untuk menyelenggarakan sistem pendidikan tatap muka dengan prokes yang ketat,” ujarnya.
“Belum adanya kepastian kapan situasi dan kondisi pandemic Covid-19 akan berakhir, menyebabkan dunia pendidikan tidak maksimal dalam mendidik, menggembleng dan mencetak generasi bangsa,” lanjut Didin.
Fakta membuktikan sistem pendidikan jarak jauh banyak menemui kendala, antara lain jaringan yang tidak semua didapat merata, sarana dan prasarana yang menjadi kendala bagi sebagian masyarakat, sehingga hal tersebut sangat berdampak pada kurang maksimalnya input ilmu bagi peserta didik.
“Hal ini dimungkinkan akan menjadi penurunan kualitas intelegensi generasi bangsa,” pungkas Didin.
#Dari pernyataan tersebut diharapkan Pemerintah lebih jeli dan mencari cara agar system pendidikan kembali berjalan normal seperti sediakala, tentu saja dengan prokes yang ketat. (Acep)