MAMASA cyberpena.com — Pemerhati komoditas hortikultura yang menamakan diri “Eksponen Pejuang Hortikultura ( EkspeHorti) Kabupaten Mamasa”, menggelar diskusi dengan tema “Bersinergi meningkatkan produksi dan pemasaran hortikultura sebagai wujud keikutsertaan dalam membangun Mamasa serta kesiapan mengisi pasar hortikultura Ibukota Baru di Kalimantan Timur”.
Diskusi yang dikemas santai di rumah kediaman Ramli S.Sos sekaligus pemerhati Ekspehorti Kabupaten Mamasa di Kecamatan Sumarorong ini, difasilitasi oleh Ketua KTNA Kabupaten Mamasa, Demianus Tarra, dihadiri oleh pedagang hortikultura dari Kalimantan Timur, H.M Sulhan, Camat Nosu, Lewi, BPP Sumarorong, Lewi Mangguali, PPL Nosu, Ibrahim, Ketua Poktan Rantekatoan sejahtera, Leonard, perwakilan Media Cyber Pena dan sejumlah petani dari Nosu, Sespa, Mamasa, Tandukkalua dan Sumarorong.
Pada kesempatan ini, EkspeHorti berkomitmen untuk terus belajar dalam meningkatkan kualitas dan produksi hortikultura di Kabupaten Mamasa walaupun, tantangannya masih terkendala dengan rendahnya SDM dan permodalan.
EkspeHorti Kabupaten Mamasa pada diskusi ini juga sepakat untuk membentuk forum diskusi secara daring sebagai wadah silaturahmi sesama anggota guna berbagi ilmu dan pengalaman.
Selain bergerak secara mandiri, EkspeHorti Kabupaten Mamasa juga berharap ada keberpihakan kebijakan anggaran dari Pemerintah Kabupaten Mamasa lewat penyediaan dana stimulus modal usaha dan sarana prasarana bagi petani hortikultura yang benar-benar serius.
Dengan pertemuan ini, diharapkan para petani Ekspehorti Kabupaten Mamasa dapat menangkap peluang guna persiapan penyangga Ibu Kota Negara.
Demianus Tarra dalam sambutannya mengutarakan bahwa “Kabupaten Mamasa adalah salahsatu daerah potensial untuk pengembangan Budidaya sayur mayur. Hanya saja dibutuhkan dukungan penuh oleh Pemerintah Pusat dan Daerah”. Terangnya.
Sambutan Demianus Tarra pun di respon baik oleh H. M. Sulhan salahsatu pengusaha sayur mayur asal Kalimantan Timur itu. Ia menambahkan “Masyarakat Mamasa harus menangkap peluang besar sebab dengan wacana pemindahan Ibu Kota, maka sudah tentu Sulawesi Barat secara umum dan Kabupaten Mamasa secara khusus akan menjadi tulang punggung dalam penyediaan kebutuhan sayur sayuran dalam jumlah besar”. Tegasnya. (Red)