PASANGKAYU lI Cyberpena.com – belasan pemuda yang mengatasnamakan ikan pelajar mahasiswa mamuju pasangkayu dan pemuda pasangkayu gelar aksi panggung orasi untuk memperingati hari buruh nasional tahun 2023.
Kegiatan panggung orasi tersebut berlangsung di anjungan kota pasangkayu, sore (01/05/23).
Dari pantauan wartawan media ini, aksi hari buruh nasional tahun 2023 nampak terlihat para kordinator aksi berdiri di atas panggung sembari memutar lagu – lagu mars dan berorasi.
Sahidin selaku korlap aksi panggung orasi mengatakan dalam orasinya Sekitar 8 perusahaan yang ada di Kabupaten pasangkayu tidak memperlakukan para buruh yang sesuai dengan undang-undang sehingga dirinya bersama IPMA pasangkayu dan pemuda pasangkayu akan terus mengawasi tindakan perusahaan.
Lanjut Sahidin, ia pun mengatakan, perlu dilakukan pengawasan kepada semua perusahaan yang ada di kabupaten pasangkayu sebab hingga saat ini dana CSR yang 3% tidak ada transparansi.
Di samping itu munawir Selaku sekertaris IPMA pasangkayu juga mengatakan dalam orasinya menyampaikan hingga saat ini konflik agraria di Kabupaten pasangkayu tidak kunjung selesai sehingga ia meminta untuk mengevaluasi kinerja pemerintah kabupaten pasangkayu.
“Diminta kepada perusahaan agar dapat memberikan kesejahteraan kepada kaum Buruh sebab saat masih banyak perusahaan yang memperbudak kaum Buruh dimana masih mempekerjakan diluar jam kerja. – ucapannya
Sektor perekonomian di Kabupaten pasangkayu tidak ada perkembangan dimana terlihat di pelosok masih terlihat banyaknya pengangguran yang disebabkan sulitnya lapangan pekerjaan dan kesejahteraan yang masih jauh dari yang diharapkan dimana masih sulitnya mendapatkan kebutuhan sandang dan pangan.
Syarifuddin Selaku ketua IPMA pasangkayu dirinya mengatakan akan menolak semua investor yang akan masuk ke Kabupaten pasangkayu sebelum dilakukan sounding sebab saat ini masih banyak perusahaan yang belum memiliki ijin amdal sehingga kedepan masyarakat Pasangkayu akan mendapatkan dampak negatif akibat dari limbah pabrik.
“Tingginya angka stunting di Kabupaten pasangkayu juga disebabkan akibat dari dampak dari limbah yang dibuang oleh perusahaan sebab besar kemungkinan limbah tersebut dibuang ke laut dan masyarakat Pasangkayu mayoritas mengonsumsi ikan yang tidak jauh dari pabrik sawit. Ucap Syarif.
Lebih jauh Iswandi Selaku mantan ketua IPMA pasangkayu juga menyampaikan beberapa orasinya, ia pun mengatakan dimana konflik agraria yang hingga saat terjadi sekitar 30 tahun belum juga selesai. DPRD pasangkayu tidak bekerja secara profesional dan tidak bekerja dengan baik dimana wilayah pasangkayu dari ujung benggaulu hingga ujung Sarjo konflik agraria belum juga selesai.
Kebijakan pemerintah saat ini tidak berpihak kepada masyarakat pelosok sehingga dengan adanya panggung orasi ini menjadi tempat untuk menyampaikan tuntutan kepada penguasa dan perwakilan rakyat.
“Saya mengajak kepada masyarakat pasangkayu dan masyarakat Sulbar agar dapat menyampaikan orasinya untuk dapat menyampaikan keganjalan yang terjadi di wilayah kita. Dan saya juga meminta kepada Pemkab pasangkayu agar dapat berdiskusi untuk menyelesaikan konflik agraria serta masih banyaknya investor yang akan masuk ke Kabupaten pasangkayu yang belum dapat mensejahterakan masyarakat dan kaum buruh Pasangkayu. – ujar Iswandi.
Laporan : Isbariyanto ishak