PASANGKAYU lI Cyberpena.com – Aksi unjuk rasa Aliansi Masyarakat Peduli Reforma Agraria (AMPERA) yang memperingati Hari Tani Nasional dan hari jadi sulbar yang ke 19 tahun mengakibatkan jebolnya pintu gerbang kantor gubernur Sulbar saat sejumlah massa aksi berupaya masuk ke dalam kantor tersebut pada Rabu, (26/09/2023).
Namun ketua Ikatan Pelajar mahasiswa pasangkayu Mamuju (IPMA Pasangkayu) menyayangkan sikap Pj Gubernur Sulbar, Zudan Atif Fakrulloh, yang melaporkan sejumlah mahasiswa yang berunjuk rasa di Kantor Gubernur Sulbar.
Syarifuddin Ketua IPMA Pasangkayu mengatakan, pengrusakan itu terjadi karena adanya sikap tertutup dari Pj pemprov Sulbar dalam hal menerima audiensi pengunjuk rasa, dimana massa aksi telah berjam-jam menunggu namun tetapi tidak ada tanggapan dari pemprop untuk dapat beraudiens.
“Pelaporan sejumlah pengunjuk rasa itu hanyalah sebagai bentuk anti kritik dari Pemprov sulbar, pengrusakan tidak akan terjadi jika pemprov Sulbar dalam hal ini PJ gubernur membuka ruang audensi dengan para mahasiswa,”terang Sarip.
Menurutnya, pelaporan terhadap pengunjuk rasa merupakan bentuk ketidak siapan pemerintah dalam menjalankan pemerintahan pada negara demokrasi.
“Saya menilai sikap Zudan ini dapat menurunkan stabilitas kelangsungan demokrasi di Sulbar dengan sikap tertutup dan juga anti kritik yang seakan bukan sebagai pejabat publik tetapi tameng kekuasaan, terangnya, Sabtu (01/10/2023).
Laporan : Isbariyanto Ishak