Depok, Cyberpena.com – Pasangan Calon (Paslon) Wali dan Wakil Wali Kota Depok nomor urut 2 Mohammad Idris-Imam Budi Hartono memberikan pantun kepada khalayak banyak termaksud rivalnya, usai debat terakhir Pilkada serentak, Jumat (04/12).
Melalui pantun tersebut, Mohammad Idris secara halus ‘menyemprot’ rivalnya yakni Pradi-Afifah.
“Malu disuapin pisang kepok, makannya disekitar Semanggi, kalau mau menjadi Pemimpin Kota Depok, kudunya banyak belajar lagi,” begitu bunyi pantun Idris.
Tak mau ketinggalan, Imam menyambung pantun Idris, dirinya menyindir Pradi-Afifah yang dianggap baru belajar menjadi Pemimpin.
“Pakai minyak kayu putih saja tidak boleh coba-coba, apalagi menjadi pemimpin. Maka kami lah yang berpengalaman dan memiliki prestasi yang baik, mempunyai kapasitas dan kapabelitas. Maka Idris-Imam melengkapi di eksekutif dan di legislatif. In Sya Allah kami akan membangun Depok bersama warga,” bukanya.
Dalam pantunnya, Imam menyebut kata lobster yang baru-baru ini menjadi pemberitaan nasional terkait dengan kasus korupsi Edi Prabowo yang merupakan Kader Partai asal rivalnya dalam Pilkada Depok, 9 Desember mendatang.
“Makan lobster di Cimahi, makannya pakai sambel terasi, warga Depok ojo lali,
cobalah Idris-Imam selalu di hati,” tutupnya.